Sabtu, 22 Mei 2010

budi daya ikan cupang

PRAKATA

Jika ikan lou han sempat merajalela, belakangan ini ikan cupang ( betta splendens ) kembali menjadi promadona. Jenis ikan yang sudah lama dikenal masyarakat ini memang tidak ada trenya, tetapi sering kembali mengejutkan dengan warna dan coraknya yang berbeda. Mungkin karena ikan cupang relatif mudah untuk dipelihara ataupun sebagai tujuan bisnis guna diikutsertakan di dalam ajang kontes cupang hias. Sebetulnya ikan ini mulanya hanya dikenal sebagai ikan aduan, tetapi seiring dengan dihasikanya strain atau keturunan baru yang memiliki sosok dan penampilan elok, dilabeli pula sebagai ikan hias yang sanggup mengatasi rasa letih dan stress sehabis bekerja. Maka tidaklah heran jika masyarakat luas mulai menggemari ikan ini dan menempatkan dalam akuarium di rumahnya masing – masing. Semenjak munculnya ikan ini, ikan cupang telah diwarisi akan keanekaragaman warna, bentuk dan tipe siripnya yang tergolong eksotis dan tidak ada matinya. Oleh sebab itu, peluang akan prospek bisnis pembudi dayaanya menjanjikan keuntungan yang berlipat – lipat jika ditangani dengan serius.

Paper ini akan mencoba membagi ilmu tentang sedikit seluk beluk pemasaranya dan juga akan disinggung sedikit mengenai tata cara memelihara dan perawatan yang layak yang kebetulan sudah penulis tekuni beberapa tahun yang lalu. Di mulai dari masa pemijahan lalu pensortiran hingga kapan waktu yang tepat untuk dujual semua tersaji secara ringkas dalam paper ini.


Tujuanya sangat sederhana yaitu agar para penggemar dan hobiis cupang hias terinspirasi dalam usaha mendapatkan cupang hias yang berkualitas dengan pembudidayaan yang dilakukan sendiri.

Meskipun demikian, dengan rendah hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, masukan dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan untuk waktu mendatang. Semoga dari hal kecil ini, akan mucul buah yang jauh lebih berharga bagi keberlangsungan sebuah cita – cita teman teman sekalian.


CIREBON, 13 APRIL 2009

INDRA PRAYOGA
















A. LATAR BELAKANG


Berawal dari hobi memelihara ikan hias dan terus berkembang menjadi salah satu mesin pencetak uang. Jika ada yang mengatakan bahwa faktornya adalah motivasi saya sangat setuju, karena memang pada awalnya jika ingin merintis sesuuatu haruslah mempunyai satu jembatan penghubung yaitu motivasi.

Motivasi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menentukan perilaku seseorang dan tentunya gairah yang kuat akan berwirausaha. Untuk itu seseorang harus mengetahui arti pemahaman tentang bagaimana proses terbentuknya suatu motivasi. Motivasi diartikan sebagai faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras. Motivasi diawali dengan keinginan untuk mempengaruhi perilaku seseorang melalui persepsi yang diterima seseorang, proses persepsi itu sendiri ditentukan oleh kepribadian, sikap, pengalaman dan harapan seseorang. Motivasi tentunya diharapkan melekat pada tiap – tiap orang yang berwirausaha agar nantinya ingin untuk bekerja keras dan antusias dalam mencapai produktifitas yang tinggi.

Al hasil, motivsi kerja memang sangat dibutuhkan dalam menjalankan usaha yang pernah saya lakukan dahulu. Sudah sepantasnya menjadi satu rantai yang saling terkait dan menyatu dalam sebuah pencapaian yang memang membutuhkan usaha yang keras. Berdasarkan sekilas latar belakang ini, maka penulis memberikan judul pada paper ini dengan nama “ BUDI DAYA IKAN CUPANG “.










KEGUNAAN PENELITIAN


Data – data dan informasi yang terdapat di dalam paper ini di harapkan berguna bagi :

Peneliti : Dalam konteks ini tentunya banyak hal yang bisa di ambil oleh peneliti sendiri dan salah satunya agar termotivasi lagi untuk terus dan terus berinovasi dan berkreasi dalam dunia wirausaha. Tentunya sangat diharapkan sekali bahwasanya penulisan paper ini bukanlah jalan terakhir dalam karir peneliti pasalnya di luar sana masih banyak sumber daya yang menunggu untuk kita sulap menjadi mesin pencetak uang.

Pihak lain : Kegunaan bagi pihak lain tentunya dapat menjadi suatu pembelajaran tersendiri tentang bagaimana mendapatkan kiat kiat menjadi orang sukses yang terdapat di dalam perjalanan berwirausaha. Bagi yang sudah menekuni kegiatan wirausaha, tentunya dapat menjadi ajang tolak ukur terhadap kesuksesan suatu usaha karena di dalam paper ini banyak ditulis segala hal tentang wirausaha dengan berbagai macam gaya penulisan dan cara penyampainya. Mengingat akhir – akhir ini tengah terjadi krisis keuangan dunia yang berimbas langsung pada Indonesia berupa semakin meningkatnya angka pengangguran. Bagi mereka yang bertekat kuat untuk menjadi orang yang sukses di kemudian hari sangat cocok sekali jika membaca paper ini, karena akan secara tidak langsung dapat memberi ide dan gagasan untuk menciptakan lapangan kerja.




KESIMPULAN

Berdasarkan uraian sebelumnya, saya mendapatkan beberapa garis besar atas pokok pembahasan bagaimana tata cara menjadi seorang wirausaha yang unggul, mandiri dan sukses. Di harapkan bagi teman – teman atau siapapun yang membaca paper ini diharapkan dapat memperluas wawasanya tentang dunia wirausaha. Selain didapatkan dari pengalaman, garis besar ini didapatkanya pula dari masukan dan saran – saran dari teman – teman ditambah pula dari pembelajaran mata kuliah kewirausahaan.


Berikut garis besar kesimpulan yang dimaksud :

• Dalam konteks apapun dan dalam ruang lingkup apapun, first step atau langkah awal memang sangat diakui berperan besar dalam episode atau perjalanan yang selanjutnaaya, jika dari langkah awal itu sendiri kita memiliki power dan faktor – faktor penunjang kesuksesan tidak menutup kemungkinan halangan dan rintangan apapun tidak akan berarti banyak pada kita. Langkah awal yang dimaksud dalam konteksnya menjadi seorang wirausaha adalah berupa motivasi dan komitmen yang besar. Dalam perjalanan hidup, motivasi dan komitmen sangatlah mahal dan tidak dapat dinilai dengan uang. Ke duanya harus sejalan dengan pikiran kita dalam menjalankan suatu usaha, baik itu di kala senang ataupun di kala sulit, karena itu sebagian wirausahawan menyebut motivasi dan komitmen adalah dewa penolong di saat sukar sekalipun.

• Dalam perjalanan hidup perusahaan berskala apapun, yang namanya pesaing akan selalu ada dan terus siap berebut mangsa dengan kita walau apapun resikonya. Oleh sebab itu, seorang wirausaha yang tangguh dituntut siap dalam menghadapi persaingan yang akan muncul di hadapan kita kapanpun dan dimanapun kita berada. Untuk kelangsungan hidup perusahaan yang lebih lama lagi, seorang wirausaha harus memiliki taktik dan strategi yang dianggapnya mampu untuk mempertahankan usahanya dari manuver – manuver pesaingnya.
• Kesimpulan sebelumnya merupakan garis besar dari ruang lingkup persaingan dunia usaha. Namun jika saya pribadi, contoh dari sekian banyak strategi dan taktiknya berupa pelayanan khusus dan istimewa kepada pelanggan tetap atau pada konsumen berstatus tinggi. Al hasil, ke semua itu akan memberikan kepada mereka asumsi bahwa kita memiliki rasa sismbiosis mutualisme yang tinggi, mereka membutuhkan produk / barang yang kita hasilkan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan kita pun membutuhkan mereka.

• Tanpa didukung fasilitas dan peralatan yang berteknologi tinggi berwirausaha akan tetap lancar jika sejalan dengan kreatifitas dan inovasi yang brilian.

• Saya sangat setuju sekali dengan kalimat yang menyebutkan jika pemasaran merupakan ujung tombaknya dari semua masalah ini. Dan ini merupakan keterkaitan dengan kesimpulan yang sebelumnya, bolehlah jika dikatakan antara kreasi dan inovasi merupakan nafas dari kewirausahaan namun dari jika dilihat dalam konteks yang lain ke semua itu harus didukung pula dengan sistem pemasaran yang baik pula. Ketiganya akan menjadi satu kesatuan yang kuat dalam mengarungi bahtera bisnis.

• Selama perjalanan hidup saya, saya benyak menjumpai suatu fenomena yang dianggap brilian. Dengan pengeluaran biaya yang rendah seseorang bisa mendapatkan hasil yang bagus. Maksud dari hasil yang bagus bisa dipandang dari sisi kualitas barang yang dihasilkan maupun dilihat dari sisi keuntungan yang didapat. Ke semua itu harus dipikirkan pada saat kita hendak mendirikan suatu usaha, lalu lebur menjadi satu dengan ide – ide kreatif yang lain.

• Seorang wirausaha dituntut harus memiliki indera yang lebih terhadap perubahan pola tingkah laku para konsumenya. Maksudnya adalah peka terhadap peluang bisnis sekecil apapun karena hal itu merupakan satu bentuk persaingan yang memang sedang trend saat ini
SARAN


• Hindari perbuatan curang atau bahkan yang berbau tindakan illegal. Karena berwirausaha adalah jalan surga dan jalan kebahagiaan karena di dalamnya akan terdapat suatu kepuasan yang tiada terduga.

• Agar sebelum memikirkan untuk menekuni wirausaha, hendaknya terlebih dahulu dipersiapkan mental yang kokoh dan fisik yang prima. Ke semua itu akan sangat berperan besar dalam perjalanan menjadi seorang wirausaha.

• Hindari bersikap malas dan acuh jika ingin merintis usaha. Keduanya bisa diibaratkan sebagai tumor yang ganas yang akan membunuh kita perlahan lahan.

















PESIAPAN & PERJUANGAN AWAL MERINTIS USAHA

Sebenarnya tidak sulit melakukan usaha budi daya ini, hal itu lebih disebabkan karena faktor hobi dan kecintaan akan memelihara ikan. Semenjak saya duduk di bangku sekolah dasar saya sudah mulai bergelut dengan kegiatan budi daya ikan ini, namun hanya saja pada saat itu saya lebih menitikberatkan saja pada komitmen saya sendiri, apakah bisa saya bersikap adil terhadap waktu ? Pasalnya pada saat itu saya sendiri masih duduk di bangku SMA. Memang seakan terlihat main – main, namun merupakan suatu kebanggan jika saya sudah bisa menghasilkan uang dengan hasil keringat saya sendiri. Usaha ini saya akui hanya berjalan satu periode masa pemijahan saja dikarenakan di sisi lain tuntutan sebagai pelajar SMA tengah saya lakoni, Namun, dari sisi BEP ( break event point ) atau tutik impas saya sudah bisa melampauinya. Bisa mencapai titik impas bagi saya sudah merupakan kepuasan tersendiri jika mengingat fasilitas akan peralatan dan perlengkapanya tidak membutuhkan teknologi atau bantuan mesin. Melihat fenomena tadi akan menjadi sebuah pertanyaan sendiri bagi beberapa orang yaitu “ bagaiman bisa anda bisa mencapai titik impas dengan mudah sementara anda harus berbagai waktu dengan sekolah anda ?” mudah saja bagi saya untuk menjawabnya, pada intinya antara perjalanan awal hingga menuju keberhasilan terntu ditandai dengan keterlibatan pemilik secara langsung dengan landasanya adalah belajar sambil bekerja. Memang akan terdapat kepuasan tersendiri bagi seorang wirausaha jika menyaksikan usahanya berhasil dengan cara dan pemikiranya sendiri. Satu hal yang perlu di garis bawahi jika dalam konteks seperti ini adalah pemasaran merupakan ujung tombaknya suatu usaha. Perjuangan awal ini bisa diibaratkan sebagai kertas putih yang belum memiki noda apapun yang siap kita wanai dengan berbagai perjalanan hidup, baik itu senang ataupun susah. Dan yang harus di konsep lebih dahulu adalah 2 pernyataan berikut : “ Apa yang ingin kita hasilkan “ dan “ Apa yang kita inginkan terhadap barang yang kita hasilkan “.


Sebetulnya tidak terlalu muluk – muluk akan perjuangan dan persiapan awal merintis budi daya cupang hias. Namun, saya setuju dan sependapat dengan apa yang dikatakan oleh bapak edi hartono selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yaitu pernyataan tentang singkatan S.W.O.T. Yaitu S adalah strong yang artinya kuat. Kuat dalam artian tangguh dan sanggup mengatasi permasalahan yang nantinya akan muncul dalam perjalanan menjadi seorang wirausaha. Baik itu dari segi kompetensi dalam berebut pasar ataupun kompetensi yang hubunganya dengan kualitas produk dan penetapan harga yang bersaing. Yaitu W adalah weakness yang artinya kelemahan. Kelemahan yang artinya sesuatu yang kita tidak miliki ataupun sesuatu yang tidak dapat kita hasilkan dengan baik. Dengan kita menyadari akan kelemahan yang kita miliki maka kita akan lebih sanggup menghargai akan kelebihan yang kita miliki yang tidak dimiliki oleh orang lain. Yaitu O adalah opportunity yang artinya peluang. Kunci dari suatu usaha yang berbentuk apapun adalah tajam dan responsif terhadap peluang bisnis sekeceil apapun. Baik tidaknya kita merespon akan suatu peluang mengidentifikasikan akan baik atau tidaknya kita melakukan kompetensi. Yaitu T adalah threat yang artinya ancaman. Ancaman disini bisa beraneka rupa, bisa berarti ancaman karena ulah kita sendiri yang lantas berakibat fatal ataupun karena ulah pesaing kita yang melepaskan manufer persaingan terhadap kita. Ancaman yang berbetuk kerana ulah kita sendiri bisa dicontohkan oleh proses pengambilan keputusan yang tidak tepat yang lantas berimbas pada usaha kita baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan ancaman yang disebabkan karena ulah pesaing kita dapat berupa persaingan harga dan kualitas yang bersaing.
Pernyataan dan pengertian akan S.W.O.T tadi seharusnya terbenam di benak kita sebelum kita mengambil langkah untuk merintis suatu usaha. Jika kita mampu dalam mengimplementasikan pernyataan S.W.O.T tadi ke dalam perjuangan kita merintis suatu usaha, mengapa tidak bagi kita untuk segera mengambil first stape.


D. ASPEK PERMODALAN

Tidak banyak campur tangan orang tua saya akan usaha yang sedang saya lakoni ini. Mereka terkadang hanya memberikan beberapa saran dan dukungan moril saja. Pada saat itu memang sedikit mengalami drop, dikarenakan selama 3 hari tidak ada satupun pembeli yang datang. Lucu memang menyaksikan tingkah laku saya yang seperti itu. Dari sisi permodalan itu sendiri saya dapatkan dari sekumpulan uang jajan yang telah saya persiapkan sebelumnya untuk usaha ini. Tidak banyak namun saya mampu menyulapnya menjadi berkali kali lipat dengan cara saya memenejnya dengan telaten dalam bisnis budi daya ini. Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa usaha budi daya ini saya lakoni sendiri tanpa campur tangan orang lain. Jadi, tingkat keuntungan bisa saya nikmati secara langsung.


E. MEMPERSIAPKAN PEMIJAHAN

Satu hal yang harus di garis bawahi terhadap aspek produksi ini, kerahasiaan yang harus benar – benar terjaga dan selalu kreatif dan inovatif. Untuk usaha budi daya ikan cupang ini tidak memerlukan akan fasiliats dan peralatan yang berteknoligi tinggi sehingga terciptanya suatu kesederhanaan yang bisa bermuara pada keuntungan yang akan menjadi berlipat.

Kunci dari proses pembudidayaan ikan cupang hias, sebagaimana pembudidayaan ikan hias pada umumnya yaitu pemeliharaanya. Proses itu hampir memegang seluruh kendali keberhasilan pembudidayaan. Sementara itu, sesuai dengan tujuan beternak yaitu memperoleh keturunan atau memperbanyak populasi ikan dengan cara memproduksi lewat bantuan manusia, tentunya dengan harapan akan kuantitas dan kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan perkawinan alami ikan tersebut di habitat aslanya. Cara terbaik untuk mendapatkan keturunan dalam jumlah maksimal dan berkualitas adalah dengan melakukan pemilihan calon ke dua induk yang baik.
Demi tercapainya tujuan pembudidayaan, langkah awal yang sepantasnya harus dilakukan adalah mempersiapkan berbagai sarana budi daya yang diperlukan. Sarana budi daya ini semuanya harus sesuai dan menjamin terpenuhinya syarat hidup dan kenyamanan cupang hias tersebut. Semakin sesuai sarana yang diperlukan dengan kondisi riil habitat asalnya dan syarat hidup cupang hias tersebut, otomatis tingkat kegagalan dapat ditekan seminimal mungkin. Persiapan lain yang harus dilakukan adalah penjadwalan perkawinan. Penjadwalan yang baik dan teratur akan lebih memudahkan proses selanjutnya pada pasca pemijahan, baik menyangkut pemasaran maupun pemeliharaanya. Dalam budi daya cupang hias, wadah yang lazim digunakan adalah akuarium. Selain faktor efisiensi, akuarium juga lebih praktis dan murah. Satu hal yang pasti, akuarium pemijahan ini harus dilengkapi penutup untuk menghindari debu atau kotoran pada saat pemijahan berlansung. Sarana lain yang harus dipersiapkan adalah sifon ( alat penyedot kotoran ) guna membersihkan kotoran pada saat proses pemijahan berlangsung. Hal itu disebabkan kebersihan air sangat menentukan keberhasilan penetasan telur, kuantitas burayak dan tingkat kematian burayak akibat serangan penyakit. Untuk pembesaran burayak itu sendiri diharuskan berada di tempat terbuka dan cukup mendaparkan sinar matahari. Tahapan paling krusial dari usaha budi daya ikan hias adalah memilih dan menyeleksi induk yang akan digunakan. Terlebih pada budi daya ikan cupang hias, dimana peran induk menjadi sangat penting dalam rangka mendapatkan keturunan yang menjadi dambaan peternak dan pecinta cupang hias pada umumnya.













PAPER INI DITUJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


► Perjuangan awal
Merintis usaha

► Ulasan singkat
pembudidayaan

► Kiat – kiat
pemasaranya



INDRA PRAYOGA
107020003
MANAJEMEN “ A ”



UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
JL. PEMUDA 32




DAFTAR ISI


Prakata ----------

Satu Pengantar Persoalan
A. Latar Belakang ---------- 1
B. Profil Singkat Cupang HIas --------- 2
C. Prospek Bisnis Budi Daya Cupang Hias --------- 3

Dua Persiapan Awal Merintis Usaha --------- 5
D. Mempersiapkan Modal --------- 7
E. Mempersiapkan pemijahan --------- 7

Tiga Pemasaran dan Analisis Usaha Budi Daya Cupang Hias
F. Kiat – Kiat Pemasaran Cupang Hias --------- 9
G. Analisis Usaha Budi Daya Cupang Hias --------- 11

Empat Kesimpulan ---------
Saran ---------







INDRA PRAYOGA





Paper Singkat


“ Budi Daya

dan Pemasaran

Cupang Hias “



Dilengkapi

Historis perjuangan awal merintis usaha budi daya,

Ulasan singkat pembudidayaan,

Kiat – kiat pemasaran cupang hias.




C. PROFIL SINGKAT CUPANG HIAS

Sebagaimana ikan betta splendens, cupang hias termasuk ke dalam ordo Labyrinthici dari familia Anabantiadae. Jadi masih satu keterunan dengan kissing, gurame, sepat dan ikan betik. Ciri khas dari ordo ini adalah kemampuanya bernapas dengan cara mengambil oksigen langsung dari udara. Hal ini dimungkinkan karena adanya alat pernapasan yang dikenal dengan nama labyrinth yang terletak di dalam rongga insang sebelah atas. Karena itu tak mengherankan bila ikan ini memiliki kesanggupan untuk hidup di tempat yang memiliki kesanggupan untuk hidup di tempat yang memiliki kandungan oksigen terlarut sangat sedikit. “ Nenek moyang “ ikan ini di alam pada umumnya hidup di daerah rawa – rawa, persawahan dan aliran sungai yang dangkal. Mereka hidup berkoloni secara damai di perairan yang terlindungi dari sinar matahari langsung. Cupang hias berkembang biak secara bertelur. Mereka dikenal sebagai ikan yang merawat dan menjaga telurnya hingga menetas. Meskipun terkenal gemar berantem, si jantanlah yang akan bertugas merawat dan menjaga telurnya hingga menetas. Biasanya, selang 2 – 3 hari kemudian telur akan menetas, meskipun demikian si jantan masih terus menjaga anak – anaknya 2 – 3 hari setelah menetas dan baru dipisahkan setelah burayak ( nama lain anakan cupang ) mampu berenang sendiri.

Karena pada dasarnya merupakan usaha perkawinan silang yang dilakukan oleh para para hobiis dan peternak, ikan cupang hias dapat dikatakan merupakan varietas baru yang tidak dapat ditemukan di alam. Meskipun pada awalnya merupakan perkawinan antarspesies, tetapi karena dilakukan sudah melewati ratusan keturunan sulit untuk mengetahui cikal bakalnya. Satu hal yang pasti, setelah melewati proses penagkaran dan melewati perkawinan antar spesies yang cukup lama, terbentuklah ikan cupang yang memiliki bentuk tubuh dan warna sirip yang beraneka rupa. Oleh sebab itu, peluang bisnis terhadap ikan ini sangat subur dikarenakan dengan segala kelebihan yang melekat pada ikan ini usaha untuk memperoleh jenis baru sangat terbuka hingga kelak di kemudian hari lebih memperkaya ragam jenis ikan cupang hias yang ada di masyarakat.
C. PROSPEK BISNIS BUDI DAYA CUPANG HIAS

Sebagai “ new comer “ di belantara ikan hias, budi daya cupang hias merupakan satu peluang usaha yang menjanjikan keuntungan cukup besar bila dilakukan dengan sepenuh hati. Sejak usia 1, 5 – 2 bulan ikan sudah dapat dilepas ke pasar dengan dua ar uterus , dijual secara borongan atau satuan. Bila borongan harganya bervariasi, dari Rp.200.000 – Rp. 1.500.000 tergantung dari tipe serit dan warnanya. Bila penjualan satuan, harga untuk ikan anak ikan untuk usia tersebut umumnya berkisar antara Rp.10.000 – Rp.150.000 sesuai dengan tipe serit dan warnanya. Sedangkan untuk ikan cupang yang siap kontes kisaranya bisa mencapai Rp.300.000 – Rp.1.000.000 per ekornya. Harga itu masih bisa naik sesuai dengan jenis cupang hias tersebut. Satu hal yang pasti, makin tergolong langka makin tinggi pula harganya. Tentu saja didukung pula oleh kerapihan dan keutuhan siripnya, warnanya dan bentuk tubuhnya. Sebagai catatan saya pribadi, harga tertinggi yang pernah diletakan pada seekor cupang hias jawara adalah sebesar Rp.14.000.000. Tentu saja, harga – harga tersebut akan berkembang sesuai dengan hukum ekonomi. Bila permintaan pasar menurun sementar populasi cupang hias tinggi, otomatis harga akan turun. Sebaliknya, bila populasi rendah sementara permintaan pasar tinggi, otomatis harga akan naik. Di samping itu, sebagai sebuah kegiatan yang muaranya pada hobi dan kenikmatan untuk mendapatkan ketenangan baitn, pemeliharaan ikan cupang sebagai penghias akuarium pada dasarnya akan dapat meningkat sesuai status ekonomi penggemar ikan ini. Pada titik tertentu, bukanlah hitungan ekonomis yang dipakai, tetapi lebih kepada kepuasan yang didapatkan, yang pada giliranya seringkali menafikan soal logika ekonomis. Fliktusai harga tersebut dipengaruhi oleh kualitas cupang hias yang ada, minat dan animo penggemar ikan ini dan tingkat persaingan dengan ikan hias jenis lainya.



Namun, bila dilihat dari sisi sifat dan karakteristiknya ikan ini, bolehlah berbesar hati untuk segera bergerak membudidayakanya. Karena memng pada hakikatnya perawatan ikan ini tergolong tidak memerlukan sarana khusus. Penggemar ikan cupang tidak harus bersusah payah membuat akuarium yang dilengkapi dengan aerator sebagaimana ikan hias lainya. Cukup dengan akuarium kecil atau stoples, ikan ini dapat dinikmati ke elokanya. Kemampuan ikan ini mengambil oksigen langsung dari udara dengan labyirinth membuat daya tahannya kuat tanpa alat Bantu pernapasan lain. Atas dasar kelebihan itu sehingga sangat mendukung pengirimanya ke berbagai tempat yang jauh. Cukup dengan kantung plastic kecil yang di isi air, ikan ini mampu bertahan selama kurang lebih 4 – 6 hari perjalanan, baik lewat darat, laut maupun udara. Sifatnya yang gemar kawin akan lebih memudahkanya dikawin silangkan antarsesamanya. Hal ini tentu akan membuat varietas baru terus menerus bermunculan sehingga kejenuhan pasar terhadap ikan ini dapat diatasi. Bila ini terjadi, pengemar ikan ini pun akan senantiasa penasaran untuk mendapatkan varietas terbaru, yang pada giliranya akan mampu menjaga harga ikan ini tetap stabil di pasaran. Terlebih bila didukung oleh upaya yang tak terputus untuk senantiasa melakukan seleksi yang ketat terhadap varietas baru sehingga kemungkinan kelebihan stok di pasaran untuk jenis yang sama dapat dihindarkan. Kunci dari semua ini tentu saja usaha dan kerja keras yang disertai dengan keteguhan hati untuk tetap meungupayakan penemuan – penemuan varietas unggul akan ikan ini.







F. KIAT PEMASARAN IKAN CUPANG

Pada umumnya, masa transisi dalam usaha budi daya ikan cupang hias tergolong tidak banyak kendala yang berarti. Seperti di jelaskan sebelumnya bahwa usaha ini telah saya lakoni sejak tahun 2000 silam dan sudah banyak pengalaman yang didapat dalam usaha budi daya ikan cupang, hanya saja tidak terlalu mulus mana kala mulai memasuki pemasaran akan hasil budi daya yang saya hsailkan. Pada awalnya memang mendapatkan omset per hari rata – rata Rp.10.000, namun semakin hari omset tersebut saya akui semakin menurun dikarenakan kiat – kiat pemasaran yang baik tidak saya terapkan sepenuhnya pada saat itu. Selama perjalananya saya dapat menyimpulkan bahwa terdapat 4 kiat dalam kaitanya pemasaran untuk ikan cupang hias, yang pertama adalah dari segi produk, harga, dan dan sisi promosi.

Produk

Intinya adalah, kenali produk cupang kita, siapa pembelinya dan bagaimana karakteristiknya. Produk cupang bisaberupa cupang hias ataupun cupang adu. Masing – masing kategori dapat dibagi atas jenis, warna dan kualitasnya. Seorang pemasar yang baik dapat membedakan cupang yang dijual untuk segmen konsumen yang sesuai sehingga dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal. Produk cupang sangat banyak dan bervariasi. Berusahalah mencari cupang yang benar – benar data memberikan keuntungan dari segi kemudahan pasar, budi dayanya dan penyediaan pakan. Fokuslah pada jenis cupang tertentu sehingga nantinya kita benar – benar menguasainya. Ada peribahasa yang menyebutkan jika satu bunga mawar yang merah lebih baik dari pada seribu bunga mawar yang tidak terlalu merah, artinya adalah focus pada satu aspek tertentu lebih menguntungkan daripada memproduksi ikan cupang secara masal dengan kualitas yang seadanya.

Harga

Penentuan harga sangat penting dalam perolehan keuntungan usaha budi daya ikan cupang. Harga cupang haruslah disesuaikan dengan kualitasnya dan penentuanya atas dasar harga yang berlaku di pasar. Namun, untuk jenis dan kualitas yang sama, harga dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain.Harga cupang kualitas kontes serta cupang jenis dan warna baru tidaklah mudah ditentukan. Umumnya, cupang dengan kualitas rendah dijual dalam jumlah partai ( banyak ) dan harganyapun dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar.

Promosi

Bagian ini memang sepintas sering teerlupakan, namun di sisi lain promosi sering menentukan keberhasilan di masa mendatang. Jika saya pribadi, pangsa pasarnya lebih menitikberatkan pada anak – anak berusia berkisar dari usai 6 – 15 tahun. Mereka yang diusia tersebut masih didominasi oleh faktor hiburan semata. Mereka juga umumnya tidak memiliki selektifitas tertentu dalam membeli ikan cupang, hal itu dikarenakan oleh faktor minimnya pengetahuan tentang seluk beluk ikan cupang. Sebetulnya mudah jika menelaah pangsa pasar yang seperti mereka, hal itu disebabkan karena pola pikir mereka yang masih terlalu dini. Mereka cenderung seperti penyakit menular dalam artian usaha yang saya lakoni akan tersebar luas dari mulut ke mulut anak yang lain dan dengan begitu sisi permintaan akan ikan cupang akan selalu subur jika dibarengai dengan penyediaan stok ikanya dengan rapih. Dalam jangka panjangnya, manfaat dari promosi yang dilakukan oleh anak – anak tadi akan sangat terasa sekali manakala jika libur sekolah, pencinta ikan cupang hias dari manapun dan dari latar belakang usia apapun berdatangan dan dari situ mereka berharap waktu luang mereka selama liburan bisa menjadi lebih mengasikan dengan mereka memelihara ikan cupng.

G. ANALISIS USAHA BUDI DAYA CUPANG HIAS

Dalam budi daya cupang hias, kita bisa memilih antara usaha pembibitan ataupun usaha pembesaran. Umumnya, peternak cupang di tanah air melakukan usaha keduanya, sedangkan untuk usaha yang saya lakuakan adalah pembibitan. Dimana saya membudi dayakanya sendiri lantas menjualnya setelah ikan cupang berumur 2 – 3 bulan. Usaha ini pada dasarnya berskala rumah tangga, namun ada juga yang berskala besar dengan pangsa pasarnya adalah ekspor. Namun, yang perlu digaris bawahi adalah apapun usahany asama – sama diperlukanya modal investasi dan modal kerja. Modal investasi itu sendiri dikeluarkan untuk membiayai unsur produksi yang bersifat tetap dan untuk modal kerja bisa berupa membiayai biaya opersaional.

Siklus budi daya cupang mulai dari pemijahan hingga penjualan berlangsung antara 2 – 3 bulan. Agar tersedia stok cupag setiap saat, perlu dilakukan suatu pengaturan jadwal pemijahan. Idealnya, sediakan 3 set sarana produksi yang bisa digunakan bergantian sesuai dengan suklus usahanya. Semakin pendek siklus usaha maka semakin baik juga mempercepat akan perputaran modal.

Cupang sudah bisa dijual mulai umur satu setengah bulan. Namun, untuk mengoptimalkan pendapatan, sebaiknya ikan cupang di jual ketika sudah disortir antara jantan dan betinta. Cupang yang berkualitas tinggi dapat dijual dengan harga tinggi. Kecepatan tumbuh cupang sangat berkaitan erat dengan perawatan dan pemberian pakannya. Semakin cepat besar, semakin baik agar dapat memotong siklus dan mempercepat penjualan.





Asumsi

• Modal 2 pasang indukan ikan cupang,
• Lahan dan tempat milik sendiri ( gratis ),
• Tidak memerlukan tenaga kerja tambahan ( sendiri / gratis ),
• Satu kali periode produksi berlangsung selama 2 bulan,
• Indukan bisa di pijahkan hingga 4 kali pemijahan,
• Sarana produksi bisa digunakan hingga 5 tahun.

Investasi

* Indukan cupang 2 pasang Rp.100.000
* Sarana produksi Rp.100.000
Total investasi Rp.200.000

Modal Usaha

Biaya tetap
* Penyusutan indukan cupang Rp.100.000 : 8 x 2 = Rp.25.000
* Penyusutan sarana produksi Rp.100.000 : 8 x 2 = Rp.25.000
Total biaya tetap Rp.50.000

Biaya operasional
* Pakan dan obat – obatan Rp.40.000
* Tranportasi Rp.30.000
* Kemasan Rp.30.000
* Biaya lain – lain Rp.30.000
Total biaya operasional Rp.130.000


Total muodal usaha = Rp.50.000 + Rp.130.000
Rp.180.000

Pendapatan

• Indukan bisa menghasilkan anakan hingga 200 ekor per periode produksi
• Asumsi tingkat kematian 50 %, sehingga rata – rata dihasilkan 100 anakan ikan cupang sekali pemijahan.
• Harga jual anakan Rp.3.000 per ekor ( untuk kualitas standar & berumur 3 bulan )

Total pendapatan untuk satu kali periode produksi adalah :
200 ekor x Rp.3.000 = Rp.600.000

Margin Keuntungan = Pendapatan – modal usaha
Rp.600.000 – Rp.180.000 = Rp.420.000

Break Event Point ( BEP )

Untuk harga = Total modal usaha : Total produksi
= Rp.180.000 : 200 ekor =
= Rp.900 per ekor

Artinya, jika modal usaha Rp.180.000 dan total produksi 200 ekor, dengan harga jual anakan Rp.900 per ekor maka per hitungan usaha ini telah mencapai titik impas.

Untuk produksi = Total modal : harga jual per ekor
= Rp.180.000 : Rp.3000
= 60 ekor

Artinya, jika modal usaha Rp.180.000 dan harga jual per ekor Rp.3000, dengan jumlah produksi anakan 60 ekor maka per hitungan usaha ini telah mencapai titik impas.
Revenue Cost Ratio ( R / C Ratio ) = Pendapatan : modal usaha
= Rp.600.000 : Rp.180.000
= Rp.3,33

Artinya, dari setiap modal Rp.I modal yang dikeluarkan menghasilkan pendapatan sebesar Rp.3,33 dan usaha pembenihan cupang layak dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar